Toleransi di Darah Indonesia


Perbedaan adalah hal yang sering terjadi di sebuah negara yang memiliki keberagaman karakter, budaya, agama, dan lain sebagainya. Banyak hal negatif yang sering terjadi karena kurangnya rasa persatuan dari tiap individu.   

Diskriminasi juga sering terjadi di negara Indonesia, terutama pada kaum minoritas. Seringkali kita melihat banyaknya pandangan sinis dan tindakan yang beda terhadap kaum minoritas. Sebenarnya hal sepele yang menyebabkan tindakan ini terjadi, yaitu tidak adanya toleransi yang membentengi kehidupan tiap individu.

Diskriminasi semakin lama akan berkembang menjadi sentimen primordial. Sentimen primordial adalah suatu tindakan yang terlalu mengedepankan kesamaan bukan persatuan. Dalam hal ini, tiap individu selalu memilih atau memberi ruang khusus pada orang yang mempunyai kesamaan agama, budaya, ras atau setempat tinggal dengannya.

        Hal ini sering ditemui pada pemilihan calon pejabat daerah. Misalnya terdapat calon yang berasal dari kota A sehingga masyarakat kota A banyak yang memilih calon tersebut tanpa melihat kualitas dari kader tesebut. Mereka banyak berharap pada kader tersebut agar lebih mengedepankan pembangunan di kota tersebut.
        Rasa satu kesamaan memang penting, namun kualitaslah yang lebih penting dari semua itu. Suatu daerah akan lebih sulit bila dipegang para kader yang dipilih secara sentimen primordial. Bila warga Indonesia lebih mengedepankan kualitas, pastinya pembangunan Indonesian akan lebih maju sehingga predikat negara maju akan semakin dekat untuk diraih.

Untuk mengatasi tindakan anti-persatuan tersebut, kita bisa meminimalisirnya dengan membangun toleransi pada tiap individu di negara tersebut. Dengan meminimalisir tindakan tersebut, lama-kelamaan pasti tindakan negatif tersebut juga akan hilang.
Toleransi adalah sifat yang harus dilakukan di negara prulal ini, yaitu Indonesia. Dengan menjunjung rasa toleransi, segala bentuk upaya adu domba bisa dengan mudah diatasi.
Rasa saling menghargai juga sangat penting dilakukan untuk mencegah adanya diskriminasi. Kerukunan umat beragama, berbudaya, dan sebagainya merupakan anugerah terbesar yang dimiliki bangsa Indonesia. Kita tidak boleh semena-mena menanggapi hal tersebut, dengan rasa menghargai pastinya akan timbul rasa hormat pada tiap perbedaan.
Lalu, toleransi apa saja yang bisa kita terapkan pada kehidupan??
-      Toleransi Beragama
Toleransi dalam beragama adalah hal yang wajib dan perlu dilakukan karena pada akhir-akhir ini. Indonesia sedang maraknya kejadian pelecehan agama. Mulai dari pemblokiran tempat ibadat sampai isu tentang pembunuhan umat beragama pun semakin memancing emosi tiap individu.
Dialog dengan agama dan budaya mana saja adalah salah satu bentuk toleransi. Dengan adanya kegiatan tersebut, “dialog pengamalam iman lintas agama bisa sangat memperkaya. Sebab ciri kehidupan bersama sehari-hari dalam masyarakat majemuk yang paling umum dan mendasar adalah ciri dialogis. Dalam kehidupan sehari-hari, aneka pengalaman yang menyusahkan dan menggembirakan dialami bersama-sama. Setiap orang dengan pengalaman hidupnya yang khas senantiasa tergerak untuk membagikan pengalamannya, saling membantu dalam kehidupan sehari-hari.”
Selain itu, kerja sama atau dialog karya bisa menjadi upaya bertoleransi selanjutnya. Dalam hal ini, dibutuhkan kerja sama yang intens dan lebih mendalam dengan para pengikut agama-agama atau budaya lain agar sasaran yang diraih menjadi tegas dan jelas, yaitu toleransi yang akan membangun karakter manusia dan persamaan martabat sesama manusia. Kerja sama ini sering dilakukan oleh organisasi besar dala  menghadapi masalah anti-pluralisme ini. Salah satu acara yang dilakukan adalah mempromosikan perdamaian nasional. Dengan adanya toleransi yang didukung oleh semua warga dunia, pastinya akan terjadi kerukunan beragama.
Berpartisipasi secara aktif dan bekerja sama dengan siapa saja dalam membangun masyarakat yang adil, damai dan sejahtera juga bisa menjadi salah satu opsi penting dalam menjalin toleransi pada sesama.
Menjaga tempat ibadah pun merupakan kewajiban seluruh pemeluk agama. Walaupun kita berbeda agama, seharusnya bukan malah merusak tempat ibadah agama lain, melainkan harus saling menjaga dan selalu berkomunikasi secara kondusif antar pemeluk agama.
Menghormati tradisi agama atau budaya lain juga harus berlandaskan rasa toleransi. Misalnya pemeluk agama Islam sedang menjalani ibadah puasa. Sebagai rasa hormat, kita juga harus menjaga toleransi tersebut dengan tidak makan di depan mereka ataupun kita juga ikut berpuasa demi adanya satu rasa yang terjalin dengan baik. Selain itu kita juga bisa menerapkannya pada kegiatan saing membantu tiap pemeluk agama. Misalnya bila perayaan sholat ied, kendaraan sangat padat, kita bisa meminta tolong umat non-islam untuk mengatur kendaraan tersebut. Sebaliknya, ketika umat kristen-katolik mengadakan acara natal, umat islam juga harus membantu ketertiban kendaraan tersebut. Pasti Indonesia akan sangat nyaman sekali dalam kebebasan beragama.
Menjaga sopan santun bila berkunjung ke rumah teman yang berbeda agama juga perlu dilakukan. Kita tidak boleh seenaknya dalam berkunjung, karena merupakan hal yang sakral bagi pemeluk agama lain.
Perhatian kepada kaum minoritas adalah hal terpenting yang menjadi pokok permasalahan. Selama ini Indonesia menjunjung tinggi rasa Bhinneka Tunggal Ika, namun pada penerapannya Indonesia belum melakukan hal tersebut. Dalam kehidupan, banyak sekali upaya untuk menyingkirkan kaum minoritas karena dianggap hanya sebagai pelengkap bahkan sebagai sumber masalah. Seharusnya, bila kita bisa melihat dari kata perbedaan itu sendiri, kita bisa membawa negara ini menjadi negara maju diatas banyak perbedaan.
Dengan bertoleransi kita bisa menjadikan Indonesia dambaan umat beragama sedunia karena adanya kerukunan beragama. Pluralisme harus dijadikan sebagai keunggulan dari negara ini, bukan malah menjadi suatu permasalahan yang bisa menjadikan perpecahan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sosialisasi tentang toleransi sangat perlu dipertimbangkan. Bahkan seharusnya sosialisasi ini harus disampaikan pada anak-anak sejak dini. Sehingga nantinya mereka bisa tahan terhadap adu domba yang akan meretakkan hubungan dengan sesama. Toleransi juga akan menghapuskan rasa emosi akibat terprovokasi oleh pada individu yang tak bertanggung jawab.
-      Toleransi Berbudaya
Tak perlu dipungkiri lagi bahwa Indonesia mempunyai banyak sekali budaya yang membuat ketertarikan dari bangsa lain. Banyaknya budaya tersebut kadang membuat bangsa lain iri sehingga ingin merebut budaya Indonesia dari negeri ini. Dengan adanya toleransi antar budaya, pastinya bangsa Indonesia akan lebih kaya dalam berbudaya sehingga tak ada budaya yang terancam punah karena diambil bangsa lain apalagi terancam punah.
Bila kita sadari, seringkali kita mendengar bahwa tiap suku dan ras di Indonesia selalu berperang dan saling menyerang daerah lainnya. Sekali lagi, mudahnya diadu domba dan pengetahuan yang kurang menjadi alasan utama. Padahal, bila kita punya rasa toleransi kita bisa mengembangkan perbedaan tersebut menjadi suatu ciri khas dan dapat menarik wisatawan asing untuk mengunjungi Indonesia.
 Sebenarnya, ada banyak sekali manfaat dari toleransi itu sendiri. Diantaranya :
-      Mempererat persatuan dan kesatuan
Dengan toleransi yang dilakukan individu, seperti pada hal persatuan antar pemeluk agama akan menghasilkan suasana yang cocok sehingga Indonesia tidak akan terjadi perpecahan sehingga Negara Kesatuan Republik Indonesia benar-benar sebagai harga mati.
-      Mengurangi resiko terjadinya konflik
Toleransi juga berperan mengurangi terjadinya konflik yang berkepanjangan. Dengan adanya kegiatan asimilasi budaya, tiap-tiap daerah pasti akan canggung untuk bermusuhan atau konflik dengan daerah lainnya. Pertemuan budaya satu dengan budaya yang lainnya di Indonesia juga akan melahirkan banyak budaya baru yang akan menambah kekayaan budaya dari Negeri Merah Putih ini.
-      Adanya kerukunan Agama
Adanya toleransi juga mendukung kerukunan agama. Setiap pemeluk agama pasti akan saling menghormati dan mengasihi. Seperti pembangunan tempat ibadah, bukanlah menjadi suatu permasalahan lagi yang harus ditentang. Negara ini adalah negara yang seluruhnya mempunyai agama, jadi tempat ibadah juga harus ditambah agar masyarakat Indonesia semakin percaya akan keyakinannya masing-masing.
-      Menerima hak dan kewajiban yang sama sebagai umat beragama
Di depan hukum tidak ada perbedaan agama, seperti pada UUD 1945 bahwa semua warga negara mendapat hak dan kewajiban yang sama di depan hukum. Hal ini juga menunjukkan bahwa UUD 1945 sangat mendukung adanya toleransi dan persatuan. Dengan demikian, hidup bermasyarakat akan lebih tentram dan nyaman.
Di Indonesia saat ini sudah banyak lembaga yang mengadakan sosialisasi tentang kehidupan toleransi, diantaranya BAKESBANGPOL LINMAS (Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat) yang beberapa waktu lalu saya ikuti. Dalam kegiatan ini, tiap sekolah mengirimkan 3 wakilnya yang berbeda suku, agama, maupun ras. Sehingga pada acara ini mereka dapat berbaur satu sama lain untuk saling mengasak sifat toleransi dalam diri mereka.

SSV atau Serikat Sosial Vinsensius juga sering mengadakan acara yang mengutamakan sifat toleransi. Beberapa waktu lalu, saya mengikuti acara ini untuk mewakili kabupaten Magetan di kancah nasional. Mulai dari sabang sampai merauke mengeluarkan wakilnya dalam pertemuan ini. Jadi, dalam acara ini sangat banyak budaya, agama, ras, yang berbeda-beda sehingga dituntut rasa saling menghormati dan bertoleransi antar perbedaan.



Toleransi adalah satu pokok yang harus dilakukan. Dengan bertoleransi, kita akan bisa membangun Indonesia yang jauh lebih baik.
Demikian esai saya ini, semoga kelak berguna bagi teman-teman sehingga bisa menjadikan Indonesia sebagai negara panutan dunia dalam hal toleransi. Bila ada kata yang kurang sopan saya minta maaf, jika ada lebihnya itu merupakan anugerah dari Yang Maha Kuasa. Terima kasih.
Sumber: http://www.faktakita.com

0 komentar:

Posting Komentar